Mengenal Hari Raya Nyepi: Tradisi dan Larangan yang Perlu Anda Tahu

Hari Raya Nyepi

Doran Souvenir –  Hari Raya Nyepi adalah serangkaian ibadah orang hindu dalam rangka merayakan tahun baru Saka. Salah satu perayaannya yang unik terdapat di Bali, Indonesia. Hal tersebut dikarenakan terdapat ritual religius hingga aturan ketat yang mengatur aktivitas masyarakat selama 24 jam. Lantas, apa saja tradisi dan larangan yang dilakukan saat hari  Raya Nyepi? Simak artikel berikut!

Apa itu Hari Raya Nyepi?

Hari Raya Nyepi
sc: Tribun Jogja

Anda mungkin pernah mendengar bahwa Hari Raya Nyepi adalah perayaan yang sangat berbeda dan unik. Pasalnya, hari raya tersebut semua aktivitas sehari-hari dilarang, seperti keluar rumah, menyalakan lampu, bahkan bekerja. Tujuannya adalah untuk menyepi, merenung, dan memikirkan perjalanan spiritual Anda dari tahun sebelumnya.

Selain itu, Nyepi juga bertujuan untuk membersihkan diri dari nafsu, keserakahan, dan menyucikan alam semesta dan manusia. Dengan demikian, Hari Raya tersebut menjadi momen penting bagi umat Hindu untuk introspeksi, memaafkan, dan mempersiapkan diri untuk lembaran hidup baru di tahun yang akan datang.

Baca juga: 15 Ucapan Hari Raya Nyepi 2024 yang Bisa Anda Pilih

Larangan Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi
sc: Kompas

Selama Hari Raya Nyepi, Anda akan menemui sejumlah larangan yang ketat dan harus dipatuhi oleh masyarakat Bali. Berikut ini adalah beberapa larangan saat nyepi yang harus Anda ketahui:

1. Amati Geni 

Amati geni adalah salah satu aspek penting dari hari Raya Nyepi bagi umat Hindu di Bali. Pada hari tersebut, Anda diminta untuk tidak menyalakan api, listrik, atau cahaya yang melambangkan sifat amarah dan hawa nafsu dalam kehidupan sehari-hari. Amati Geni menjadi simbol dari kontrol diri dan pengendalian emosi yang penting dalam perjalanan spiritual umat Hindu selama Nyepi.

2. Amati Karya 

Selanjutnya adalah amati karya. Larangan saat nyepi yang mengharuskan Anda untuk menahan diri dari segala bentuk pekerjaan fisik dan aktivitas yang bersifat duniawi selama 24 jam. Tujuannya adalah untuk memberikan waktu refleksi tentang hakikat kerja tanpa mengharapkan imbalan, serta mengembangkan sikap hidup sederhana, prihatin, dan puas dengan segala imbalan yang sewajarnya dari kerja yang Anda lakukan.

3. Amati Lelungan 

Amati lelungan adalah sebuah konsep dalam hari Nyepi untuk menghindari perjalanan dan tetap berdiam di dalam rumah. Dalam tradisi ini, Anda diminta untuk fokus kepada Tuhan dan menghormati perwujudan-Nya yang telah disemayamkan dalam diri manusia. Tujuannya adalah untuk menghindari pemborosan waktu dan sumber daya pada perjalanan yang tidak bermanfaat.

4. Amati Lelanguan

Larangan saat nyepi yang terakhir adalah amati lelanguan. Amati Lelanguan adalah larangan untuk bersenang-senang secara berlebihan selama Nyepi di Bali. Hal Ini berarti menahan diri dari acara hiburan dan kegiatan bersenang-senang yang berlebihan. Sebagai gantinya, Anda dapat melakukan aktivitas bermanfaat seperti olahraga, membaca, atau membuat kerajinan tangan.

Baca juga: 5 Rekomendasi Makanan Khas Bali untuk Hari Raya Nyepi

Tradisi Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi
sc: Tribun Jogja

Selain dikenal dengan larangan-larangan yang ketat, Tahun Bau Saka juga diwarnai oleh serangkaian tradisi kuno yang mengakar dalam budaya dan spiritualitas masyarakat Bali. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Melasti

Tradisi Nyepi yang pertama adalah melasti. Sebuah ritual sakral yang dilaksanakan tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi tiba. Dalam ritual ini, Anda membersihkan benda-benda suci dan mengantarnya ke laut, danau, atau sumber mata air sebagai simbol penyucian. Selama prosesnya, Anda juga membawa sesaji dan peralatan suci sambil diiringi oleh alunan alat musik tradisional Bali untuk menciptakan suasana yang spiritual.

Baca juga: Niat Puasa Ramadan Beserta Artinya, Pastikan Sah!

2. Tawur Kesanga

Hampir sama dengan tradisi sebelumnya, tawur kesanga juga dilakukan sehari sebelum Hari Raya Nyepi untuk membersihkan unsur-unsur jahat dalam diri manusia. Pada hari tersebut, seluruh umat Hindu memberikan caru (sesajian) kepada para bhuta sebagai upaya penyucian dan penyingkiran energi negatif.

3. Pengerupukan

Hari Raya Nyepi
sc: Balipost

Tradisi Nyepi selanjutnya adalah pengerupukan. Tradisi ini melibatkan serangkaian tindakan, seperti, menyebarkan nasi tawur, mengobor-obori rumah, menyemburi rumah dengan mesiu, dan memukul benda-benda untuk menciptakan kegaduhan. Tujuannya adalah untuk mengusir Bhuta Kala dari lingkungan rumah. Selain itu, Pengerupukan juga ditandai dengan kehadiran ogoh-ogoh yang diarak dan kemudian dibakar sebagai perwujudan Bhuta Kala.

4. Ngembak Geni

Ngembak Geni adalah tradisi yang menandai akhir dari catur brata penyepian dalam Hari Tahun Bau Saka. Ini adalah momen di mana Anda mengunjungi keluarga, teman, dan kerabat untuk saling memaafkan atas kesalahan masa lalu. Prinsip Tat Twam Asi yang menegaskan kesamaan di hadapan Tuhan, menjadi landasan dalam proses memaafkan ini untuk mengajak setiap individu memulai hidup baru dengan keberanian dan hati yang tulus.

Baca juga: Ide Souvenir Pernikahan Bali, Berkesan dan Bermanfaat!

Penutup

Setelah membahas sejumlah informasi mengenai Hari Raya Nyepi beserta larangan dan tradisinya, perlu dipahami bahwa hari Nyepi menawarkan momen refleksi yang dalam bagi masyarakat Bali.

Namun, setelah perayaan selesai, bagi Anda yang membutuhkan souvenir untuk acara pernikahan, Doran Souvenir menyediakan beragam pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi. Anda bisa memesan souvenir pernikahan Bali melalui layanan WhatsApp Admin kami untuk mendapatkan penawaran menarik. Jangan ragu untuk menghubungi kami sekarang!

× Whatsapp