Doran Souvenir – Di Indonesia, wisuda sudah menjadi ajang yang dinanti-nantikan bagi setiap orang. Tidak jarang jika acara wisuda dirayakan dengan penuh kebahagiaan dan kemeriahan. Lantas, bagaimana sejarah wisuda berkembang hingga menjadi seperti sekarang? Simak selengkapnya pada artikel berikut!
Mengenal Sejarah Wisuda
Secara umum, wisuda adalah suatu momen atau acara yang menandai kelulusan seorang mahasiswa atas keberhasilan mereka dalam menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Namun, saat ini wisuda tidak hanya terdapat pada perguruan tinggi saja. Melainkan pelajar sekolah seperti SD, SMP, SMA, bahkan TK juga sudah ada yang menggunakan wisuda sebagai acara perpisahannya.
Menurut KBBI, wisuda adalah peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat. Adapun tujuan dari diadakannya wisuda adalah sebagai bentuk hormat kepada pelajar karena telah berhasil menyelesaikan tugas akhirnya. Biasanya Anda juga harus melewati proses yang panjang hingga bertahun-tahun untuk bisa mengikuti wisuda.
Baca juga: 5 Souvenir Unik dan Menarik untuk Acara Wisuda
Pertama Kali Muncul
Wisuda pertama kali muncul sebagai tradisi upacara kelulusan yang terjadi pada abad ke-12 di kampus-kampus Benua Eropa. Tradisi ini berkembang seiring dengan penggunaan bahasa Latin di dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris, wisuda disebut “graduate” berasal dari kata Latin “gradus” yang berarti “langkah”, artinya mengacu pada jenjang pendidikan dari sarjana menuju jenjang master.
Pada abad pertengahan, wisuda dilakukan dengan membawa tongkat wisuda atau gada yang memiliki dekorasi unik. Tongkat wisuda pada masa itu memiliki dimensi berat dan menjadi simbol otoritas yang terinspirasi dari tongkat para ksatria abad pertengahan. Biasanya, tongkat akan dibawa oleh rektor sebagai bagian dari seremoni kelulusan.
Baca juga: 5 Aksesoris Gadget yang Bisa Anda Jadikan Souvenir Kantor
Munculnya Aksesoris Wisuda
Upacara kelulusan wisuda tentunya memiliki beberapa aksesoris pendukung yang penuh filosofi seperti tongkat, jubah, hingga topi. Aksesoris tersebut punya sejarah panjang yang kini sudah berevolusi sejak pertama kali mulai digunakan pada abad ke-12. Awalnya, jubah terinspirasi dari pakaian cendekiawan yang berfungsi untuk memperlihatkan status cendikiawan sekaligus penghangat tubuh saat belajar.
Selain jubah, ada juga topi atau penutup kepala yang dianggap sebagai simbol kecerdasan pada masa Celtic Groups dan Pendeta Druid di abad ke-18. Kemudian, jubah yang awalnya digunakan sebagai penghangat, mulai beralih fungsi dan digunakan sejumlah perguruan tinggi. Hingga pada abad ke-19, sekelompok perguruan tinggi di Amerika mulai menstandarisasi jubah wisuda.
Baca juga: Anti Ribet! Begini Cara Membuat Buket Snack yang Paling Mudah
Topi Wisuda Berevolusi
Anda mungkin tidak menyadari bahwa topi wisuda yang dipakai saat wisuda memiliki sejarah yang panjang. Pada abad ke-12 dan 13, topi wisuda awalnya hanya berupa penutup kepala berwarna hitam atau cokelat yang berfungsi sebagai penghangat tubuh para cendekiawan. Hingga akhirnya, topi dan jubah wisuda mulai beralih fungsi dan diadopsi sejumlah perguruan tinggi untuk upacara kelulusan.
Bahkan topi wisuda awalnya juga pernah dihiasi dengan pom-pom yang kemudian digantikan oleh tali toga. Pada abad ke-18, Intercollegiate Code of Academic Costume akhirnya menstandarisasi bahwa topi toga harus berwarna hitam dengan tali atau rumbai yang disematkan di bagian atas tengah topi.
Tidak hanya itu, bentuk topi wisuda pun mengalami perubahan. Dari yang awalnya berbentuk tudung kepala panjang, pada tahun 1700-an topi wisuda berubah menjadi papan mortar persegi datar. Meskipun demikian, pada masa itu masih ada beberapa yang menggunakan topi wisuda dengan tudung, namun hanya digantung di punggung.
Baca juga: 7 Ide Souvenir Perpisahan Sekolah yang Paling Memorable
Standardisasi Jubah dan Toga
Ketika melihat sejarah wisuda, Anda akan menemukan bahwa University of Oxford dan University of Cambridge adalah dua perguruan tinggi yang pertama kali mewajibkan penggunaan jubah dan topi wisuda. Pada tahun 1321, kedua perguruan tinggi tersebut menetapkan larangan berpakaian berlebihan bagi para wisudawan, sehingga setiap individu harus mengenakan jubah dan topi toga sebagai simbol kesetaraan di lingkungan akademis.
Standar warna jubah dan topi toga yang umumnya hitam memiliki filosofi mendalam. Warna hitam melambangkan bahwa Anda telah berhasil memperoleh pencerahan berupa ilmu pengetahuan setelah melewati berbagai jenjang pendidikan yang akhirnya bisa mengalahkan bayang-bayang hitam saat mencari ilmu.
Baca juga: 7 Ide Hadiah Doorprize Kantor yang Unik dan Bermanfaat!
Mulai Masuk ke Indonesia
Setelah populer di Eropa sejak abad ke-12, kini wisuda juga sudah diadopsi oleh Indonesia. Tradisi ini kemudian berkembang menjadi bagian penting dari sistem pendidikan di tanah air. Di Indonesia, istilah “wisuda” sendiri berasal dari bahasa Jawa “wisudha” yang berarti sebuah pelantikan khusus bagi seseorang yang telah menyelesaikan pendidikannya.
Meskipun pada awalnya wisuda diperuntukkan bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Kini di Indonesia, wisuda juga kerap dilakukan oleh siswa jenjang TK sampai SMA. Dalam upacara ini, Anda akan melihat para wisudawan mengenakan jubah dan topi wisuda yang desainnya berbeda-beda di setiap perguruan tinggi. Selain itu, wisuda juga menunjukkan betapa pentingnya pencapaian akademis yang diakui secara formal.
Baca juga: 5+ Cara Membungkus Kado yang Unik dan Mudah!
Penutup
Demikian penjelasan mengenai sejarah wisuda yang perlu Anda tahu. Jika Anda sedang mencari souvenir wisuda untuk teman, kerabat, atau pacar. Percayakan saja kepada kami Doran Souvenir yang menyediakan berbagai macam souvenir termasuk wisuda. Selain itu, Anda juga dapat meng customnya sesuai selera penerima. Untuk informasi lebih lanjut, silahkah hubungi admin kami melalui Whatsapp dengan cara klik di sini!