Doran Souvenir – Angpao merupakan salah satu tradisi ikonik dalam budaya Tionghoa yang identik dengan amplop merah berisi uang yang sering diberikan saat Tahun Baru Imlek. Lebih dari sekadar pemberian uang, angpao menyimpan sejarah, makna simbolis, serta nilai sosial yang mempererat hubungan antargenerasi dan komunitas. Nah, berikut ini penjelasan lengkap mengenai apa itu angpao yang wajib Anda ketahui.
Apa Itu Angpao?
Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih luas, ada baiknya memahami terlebih dahulu apa itu angpao dalam budaya Tionghoa serta bagaimana penggunaannya hingga sekarang. Istilah angpao berasal dari bahasa Mandarin 红包 (hóngbāo) yang berarti amplop merah.
Dalam dialek Hokkien, penyebutannya berubah menjadi angpao atau angpow dan istilah inilah yang kemudian akrab digunakan di Indonesia serta berbagai negara Asia Tenggara. Pada praktiknya, angpao adalah sejumlah uang yang dibungkus dalam amplop merah dan diberikan sebagai hadiah pada momen-momen penuh kebahagiaan seperti Tahun Baru Imlek, pernikahan, ulang tahun, kelahiran anak, atau perayaan tradisional lainnya.
Menurut KBBI, angpao juga dimaknai sebagai pemberian uang kepada anak-anak, mereka yang belum menikah, atau orang tua dari anak yang telah berkeluarga saat Hari Raya Imlek. Lebih dari sekadar pemberian materi, angpao mengandung doa, harapan baik, serta simbol berbagi rezeki dan kebahagiaan kepada sesama.
Baca juga: 8 Makanan Khas Imlek, Lezat dan Sarat Makna

Sejarah Angpao
Tradisi angpao memiliki akar sejarah yang panjang dan penuh makna simbolis. Jejaknya dapat ditelusuri hingga masa Dinasti Qin sekitar 221–206 SM, ketika orang tua memberikan koin berlubang yang diikat dengan benang merah kepada anak-anak. Pemberian ini dikenal sebagai ya sui qian atau uang penolak roh jahat yang dipercaya mampu melindungi anak dari gangguan makhluk bernama Sui pada malam Tahun Baru Imlek.
Seiring berjalannya waktu, makna kata sui bergeser dari roh jahat menjadi usia, sehingga ya sui qian juga dimaknai sebagai doa agar anak panjang umur dan terhindar dari kesialan. Perkembangan teknologi kemudian mengubah bentuknya, dari koin yang diikat benang merah menjadi uang kertas yang dibungkus dalam amplop merah seperti angpao yang dikenal saat ini.
Selain sejarahnya, warna merah pada angpao juga menyimpan filosofi penting dalam budaya Tionghoa. Merah dipercaya melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, kemakmuran, serta perlindungan dari energi negatif, sehingga selalu digunakan dalam perayaan Imlek.
Warna ini juga dikaitkan dengan legenda Nian yang takut pada warna merah dan suara keras, sehingga merah dianggap mampu mengusir roh jahat. Karena identik dengan sukacita, angpao tidak diberikan pada peristiwa duka. Melalui warna merah tersebut, angpao menjadi simbol doa tulus agar penerimanya memperoleh kesehatan, rezeki yang lancar, dan keberuntungan sepanjang tahun.
Baca juga: Jenis Baju Imlek yang Perlu Anda Coba Saat Tahun Baru Cina

Siapa yang Memberi dan Menerima Angpao?
Dalam budaya Tionghoa, pemberian angpao mengikuti aturan sosial tidak tertulis yang diwariskan secara turun-temurun. Umumnya, angpao diberikan oleh mereka yang sudah menikah kepada orang yang belum menikah, terutama anak-anak dan remaja, karena pernikahan dipandang sebagai simbol kedewasaan dan kemapanan.
Selain itu, orang tua atau lansia juga dapat menerima angpao dari anak yang telah berkeluarga sebagai wujud bakti serta doa agar panjang umur. Seiring perkembangan zaman, aturan ini menjadi lebih fleksibel dan angpao kini sering diberikan kepada siapa saja sebagai bentuk berbagi kebahagiaan. Dalam etika tradisional, angpao diberikan dan diterima dengan kedua tangan sebagai tanda hormat, lalu tidak dibuka di hadapan pemberi.
Selain aturan sosial, nominal uang di dalam angpao juga memiliki makna simbolis. Angka genap dianggap membawa harmoni sehingga lebih sering dipilih untuk momen sukacita. Angka 4 biasanya dihindari karena bunyinya mirip dengan kata mati, sedangkan angka 8 justru sangat digemari karena melambangkan kemakmuran.
Pada acara pernikahan, nominal angpao kerap disesuaikan dengan biaya jamuan sebagai bentuk etika sosial dan perhatian kepada tuan rumah. Meski demikian, makna utama angpao tetap terletak pada niat baik dan doa tulus yang menyertainya, bukan semata jumlah uangnya.
Baca juga: 10 Ide Dekorasi Imlek yang Bisa Anda Coba!

Angpao di Berbagai Negara dan Budaya
Seiring penyebaran budaya Tionghoa ke berbagai wilayah, tradisi angpao pun mengalami penyesuaian dengan nilai dan kebiasaan lokal. Meski bentuk dan penyebutannya berbeda, esensinya tetap sama yaitu berbagi rezeki dan menyampaikan doa baik. Berikut beberapa variasi angpao di berbagai negara Asia:
- Vietnam: Angpao dikenal dengan sebutan lì xì atau phong bao mừng tuổi dan umumnya diberikan saat Tahun Baru Vietnam sebagai simbol keberuntungan dan harapan baik.
- Korea Selatan: Tradisi pemberian uang tahun baru disebut sae bae don dan biasanya dimasukkan ke dalam amplop putih, lalu diberikan setelah ritual memberi hormat kepada orang tua.
- Jepang: Tradisi serupa disebut otoshidama, menggunakan amplop putih yang ditulisi nama penerima. Untuk pernikahan, digunakan shūgi-bukuro yang dihias pita dekoratif khusus.
- Asia Tenggara: Di Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Brunei, muncul adaptasi berupa amplop hijau yang digunakan oleh umat Muslim saat Idul Fitri atau pernikahan sebagai simbol sedekah dan berbagi kebahagiaan.
Apa Arti “Angpao Na Lai”?
Saat perayaan Imlek, ungkapan ini sering terdengar dan menjadi bagian dari suasana hangat yang penuh canda. Ungkapan angpao na lai berasal dari bahasa Mandarin 红包拿来 (hóngbāo ná lái). Banyak orang bertanya tentang angpao na lai artinya apa yang sebenarnya artinya adalah “berikan amplop merah” atau permintaan angpao yang disampaikan dengan cara santai.
Dalam penggunaannya, kalimat ini biasanya diucapkan oleh anak-anak atau anggota keluarga yang lebih muda kepada orang yang lebih tua atau sudah menikah. Ungkapan tersebut kerap dipadukan dengan ucapan “Gong Xi Fa Cai” sehingga menjadi “Gong Xi Fa Cai, Hong Bao Na Lai?”. Meski terdengar ringan, frasa ini tetap mencerminkan tradisi berbagi rezeki sekaligus mempererat hubungan keluarga dalam suasana Imlek yang penuh sukacita.
Baca juga: 10 Kado Imlek Pembawa Keberuntungan, Penuh Makna!
Penutup
Sebagai penutup, tradisi angpao bukan hanya tentang amplop merah dan jumlah uang di dalamnya, tetapi juga tentang makna berbagi, doa, serta harapan baik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mulai dari sejarahnya, aturan sosial, makna warna merah, hingga ungkapan seperti angpao na lai, semuanya menunjukkan bagaimana tradisi ini terus hidup dan beradaptasi tanpa kehilangan nilai utamanya, yaitu kebersamaan dan keberuntungan.
Untuk melengkapi momen Imlek agar terasa lebih istimewa, Anda juga bisa menambahkan hampers Imlek sebagai simbol perhatian dan rasa hormat kepada keluarga, kerabat, maupun relasi bisnis. Pilih hampers dengan isi berkualitas dan kemasan bernuansa Imlek agar pesan kebahagiaan tersampaikan dengan lebih hangat. Yuk, rayakan Tahun Baru Imlek dengan berbagi angpao dan hampers Imlek terbaik sebagai wujud doa baik dan rezeki yang mengalir sepanjang tahun!
