Mengenal Prosesi Siraman Adat Sunda dan Makna di Baliknya

October 1, 2025

  • Home
  • /
  • Blog
  • /
  • Perayaan
  • /
  • Mengenal Prosesi Siraman Adat Sunda dan Makna di Baliknya

Doran Souvenir – Pernikahan adat Sunda dikenal dengan rangkaian upacaranya yang anggun, meriah, dan sarat akan makna mendalam. Salah satu prosesi paling penting dan menyentuh yang dilakukan sebelum hari akad nikah adalah upacara siraman adat Sunda. Lebih dari sekadar ritual memandikan calon pengantin, siraman adalah sebuah simbol penyucian diri serta momen permohonan restu kepada kedua orang tua.

Bagi calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan dengan tradisi Pasundan, memahami setiap tahapan dan filosofi di balik acara siraman adat Sunda akan menambah kekhidmatan momen sakral ini. Prosesi ini, yang biasanya didahului oleh upacara ngaras adat Sunda, menjadi wujud bakti anak kepada orang tua sebelum memulai babak baru dalam kehidupannya. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai tahapan dan makna di balik tradisi yang indah ini.

Tahapan dan Makna dalam Siraman Adat Sunda

Mengenal Prosesi Siraman Adat Sunda: Tahapan dan Makna
bridestory

Upacara siraman dalam adat Sunda adalah sebuah rangkaian yang terstruktur, di mana setiap tahapannya memiliki simbol dan doa tersendiri. Prosesi ini biasanya dilakukan satu hari sebelum akad nikah di kediaman masing-masing calon pengantin.

1. Prosesi Ngaras

Sebelum prosesi siraman dimulai, rangkaian acara biasanya diawali dengan upacara Ngaras. Ini adalah momen yang sangat emosional dan menjadi inti dari permohonan restu seorang anak kepada kedua orang tuanya.

Ngaras adalah prosesi di mana calon pengantin (baik pria maupun wanita) melakukan sungkem dan membasuh kaki kedua orang tuanya. Tindakan membasuh kaki ini adalah simbol bakti, rasa terima kasih, dan permohonan maaf anak atas segala kesalahan yang pernah diperbuat kepada orang tua yang telah membesarkannya. Ini adalah wujud penghormatan tertinggi sebelum sang anak melangkah ke jenjang pernikahan.

Saat prosesi ini berlangsung, calon pengantin akan meminta izin dan doa restu untuk membangun rumah tangganya sendiri. Momen ini seringkali diiringi dengan isak tangis haru, baik dari calon pengantin maupun orang tua. Restu yang diberikan oleh orang tua saat upacara Ngaras diyakini akan menjadi bekal dan penerang jalan bagi kehidupan pernikahan anak mereka kelak.

Baca Juga: 8 Ide Isi Seserahan Pernikahan Adat Sunda Beserta Maknanya!

2. Prosesi Siraman

Setelah mendapatkan restu melalui prosesi Ngaras, barulah upacara inti yaitu siraman dilaksanakan. Calon pengantin akan duduk di sebuah kursi khusus yang telah dihias, siap untuk menerima siraman air doa dari para sesepuh.

Acara siraman adat Sunda pada hakikatnya adalah simbol penyucian atau pembersihan diri, baik secara lahir maupun batin. Ini adalah ritual untuk membersihkan calon pengantin dari segala pikiran dan perbuatan buruk di masa lalu, sehingga ia bisa memasuki kehidupan pernikahan dalam keadaan yang suci dan bersih.

Air yang digunakan bukanlah air biasa, melainkan air yang berasal dari tujuh sumber mata air berbeda (cai kahuripan) dan telah ditaburi dengan aneka bunga setaman atau kembang tujuh rupa. Penggunaan air dari tujuh sumber ini melambangkan harapan agar kehidupan pernikahan mereka senantiasa dilimpahi pertolongan dan keberkahan.

Prosesi penyiraman dilakukan secara bergiliran oleh orang-orang yang dituakan dan dianggap memiliki kehidupan yang baik, dengan harapan agar kebaikan tersebut “menular” kepada calon pengantin. Jumlah penyiram harus ganjil, biasanya tujuh atau sembilan orang.

Urutan pertama yang menyiram selalu dimulai oleh ayah dari calon pengantin, diikuti oleh sang ibu. Setelah itu, dilanjutkan oleh para sesepuh atau kerabat lain yang dihormati dalam keluarga. Setiap siraman yang diguyurkan ke tubuh calon pengantin diiringi dengan doa dan harapan baik untuk masa depan rumah tangganya.

3. Prosesi Setelah Siraman

Rangkaian acara tidak berhenti setelah siraman terakhir. Ada beberapa ritual lanjutan yang juga memiliki makna mendalam sebagai penutup dari keseluruhan prosesi penyucian ini.

  • Memecahkan Kendi

Setelah siraman terakhir selesai, ibu dari calon pengantin akan memecahkan kendi yang terbuat dari tanah liat sambil mengucapkan kalimat dalam bahasa Sunda yang berarti “tidak ada lagi yang akan menyiram kecuali suami/istri-mu nanti.” Ritual ini adalah simbol bahwa proses penyucian diri telah selesai dan sang anak telah siap sepenuhnya untuk menikah.

Pecahan kendi juga melambangkan pecahnya pamor atau masa lajang sang anak. Ini adalah penanda bahwa ia akan segera memasuki babak kehidupan yang baru sebagai seorang suami atau istri.

  • Ngeuyeuk Seureuh

Pada malam hari setelah siraman, seringkali dilanjutkan dengan prosesi Ngeuyeuk Seureuh. Dalam upacara yang dipimpin oleh seorang pangeuyeuk ini, kedua calon pengantin akan diberikan nasihat-nasihat tentang kehidupan rumah tangga melalui simbol-simbol yang ada pada perlengkapan sirih.

Sesi ini adalah sesi pembekalan terakhir dari para sesepuh kepada kedua calon pengantin. Mereka diajarkan tentang pentingnya kerja sama, saling menghargai, dan berbagai aspek lain dalam pernikahan, yang disimbolkan melalui benda-benda seperti sirih, pinang, dan gambir.

Baca Juga: 19 Prosesi Pernikahan Adat Sunda yang Perlu Anda Pahami

Penutup

Mengenal Prosesi Siraman Adat Sunda dan Makna di Baliknya: Kesimpulan
filtrujillo

Pada akhirnya, siraman adat Sunda beserta prosesi ngaras adat Sunda adalah sebuah rangkaian upacara yang sangat indah dan penuh makna. Tradisi ini menjadi pengingat bahwa pernikahan bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang permohonan restu, penyucian diri, dan kesiapan untuk memikul tanggung jawab baru. Ini adalah sebuah warisan budaya yang menunjukkan betapa luhurnya nilai-nilai keluarga dalam tradisi Pasundan.

Setiap detail dalam persiapan pernikahan Anda, mulai dari prosesi adat hingga cenderamata, adalah cerminan dari kisah dan harapan Anda. Souvenir pernikahan bukan hanya kenang-kenangan, tetapi juga ungkapan terima kasih yang tulus kepada para tamu yang telah memberikan doa restunya. Butuh souvenir custom untuk pernikahan? pesan via WhatsApp.

Tags:

Apa Itu Tea Pai? Mengenal Upacara Teh dalam Pernikahan Tionghoa

Artikel Terkait

Apa Itu Tea Pai? Mengenal Upacara Teh dalam Pernikahan Tionghoa
Konsep After Wedding Party: Cara Memperpanjang Momen Bahagia Anda
7 Jenis-Jenis Mahar Pernikahan, dari Tradisional hingga Modern
Syarat Nikah di KUA 2025: Panduan Lengkap Dokumen dan Cara Daftar
Ceklis Lengkap Persiapan Lamaran untuk Pihak Pria dan Wanita