Doran Souvenir – Tedak Siten adalah salah satu tradisi masyarakat Jawa yang dikenal oleh cukup banyak orang. Tradisi Tedak Siten dilaksanakan pada seorang bayi ketika mulai menginjakkan kakinya ke tanah. Namun, masih ada orang yang tidak mengetahui tentang apa itu Tedak Siten. Untuk itu, berikut ini adalah pengertian dari Tedak Siten beserta tujuan, tahapan, dan perlengkapannya.
Apa Itu Tedak Siten?
Tedak Siten adalah tradisi bersifat ritual dalam masyarakat Jawa yang berkaitan dengan lingkaran kehidupan manusia. Kata Tedak Siten sendiri memiliki arti yaitu menginjak tanah. Tedak Siten berasal dari kata Tedhak artinya turun atau menginjak dan Siten artinya tanah (dari kata ‘siti’). Arti kata tersebut sesuai dengan pelaksanaan tradisi Tedak Siten yang biasa dilakukan saat bayi masih bayi ketika pertama kali menginjakkan kaki ke tanah.
Tradisi Tedak Siten biasa dilakukan ketika bayi berusia sekitar tujuh atau delapan bulan. Tradisi Tedak Siten adalah penggambaran persiapan seorang bayi sejak kecil hingga dewasa untuk menjalani fase kehidupannya dengan baik dan benar. Hal ini dilakukan sebagai simbolisasi betapa pentingnya makna hidup yang mempunyai hubungan, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam di sekitarnya.
Baca juga: Hari Raya Imlek: Pengertian, Tradisi, dan Perayaan
Tujuan Tedak Siten
Selain sebagai penanda usia dan masa bagi bayi yang latihan berjalan, upacara Tedak Siten juga memiliki tujuan, simbol, dan harapan yang juga bermakna. Berikut ini beberapa tujuan diadakannya Tedak Siten:
- Upacara ini sebagai penghormatan kepada bumi di mana bayi mulai belajar berjalan.
- Tedak siten merupakan harapan dari orang tua terhadap anaknya agar anak mereka kelak menjadi orang yang berguna bagi keluarga, nusa, dan bangsa.
- Tradisi ini selalu diiringi dengan doa-doa dari orang tua dan para sesepuh sehingga diharapkan menjadi anak yang sukses menjalani kehidupan.
- Simbol dari upacara tedhak siten adalah mengungkapkan masa depan bayi yang diharapkan akan kuat dan mampu berdiri sendiri dalam menempuh kehidupan yang penuh tantangan.
- Sebagai wujud syukur kepada Tuhan karena pada usia ini anak mulai mengenal alam di sekitarnya dengan berjalan di tanah.
- Masyarakat Jawa mengenal ungkapan ‘ibu pertiwi bapa angkasa’ yang berarti bumi sebagai ibu dan langit sebagai bapak, maka penting untuk dilakukan upacara tedak siten.
Tahapan Tedak Siten
Tedak Siten sendiri memiliki tujuh tahapan dalam pelaksanaan upacaranya yaitu:
- Membersihkan kaki bayi
- Menginjak Jadah tujuh warna
- Naik dan turun tangga dari tebu Wulung
- Masuk ke dalam kurungan
- Menyebar Undhik-undhik
- Dibersihkan dengan air siraman
- Didandani dengan pakaian yang bersih.
Baca juga: Niat Puasa Ramadan Beserta Artinya, Pastikan Sah!
Jenis Jenis Perlengkapan Tedak Siten
Upacara tedak siten dilakukan dengan berbagai perlengkapan yang masing masing memiliki makna tersendiri. Berikut ini adalah delapan jenis perlengkapan Tedak Siten beserta maknanya:
1. Jadah Tujuh Warna
Jadah terbuat dari ketan, kelapa muda, dan garam sehingga cita rasanya gurih. Ada tujuh warna jadah, yaitu putih, merah, hitam, kuning, biru, jingga, dan ungu. Makna jadah adalah simbol kehidupan yang dilalui anak yang mulai menapaki kaki hingga dewasa. Tujuh warna tadi disusun dari warna gelap sampai terang yang melambangkan semua masalah yang akan dilalui selalu ada penyelesaiannya.
2. Jenang Bluwok
Jenang bluwok terbuat dari tepung beras yang mana makna dari Jenang bluwok itu sendiri adalah sebagai lambang ujian untuk menghadapi berbagai kesulitan hidup. Karena itu, anak yang sudah melalui upacara Tedak Siten diharapkan akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri.
3. Nasi Tumpeng dan Ingkung Pitik (Ayam Kampung Utuh)
Nasi tumpeng disajikan dengan sayur kacang panjang, sayur kangkung, dan kecambah. Nasi tumpeng bermakna sebagai permohonan orang tua agar kelak bayi menjadi anak yang berguna. Sayur kacang panjang sebagai lambang umur panjang, sayur kangkung sebagai lambang kesejahteraan, Ayam kampung sebagai lambang kemandirian, dan kecambah sebagai lambang kesuburan.
4. Jajanan Pasar
Jajanan pasar atau jajanan tradisional yang berjumlah banyak memiliki makna bahwa nantinya anak harus memberikan banyak manfaat untuk lingkungannya. Nantinya, jajanan pasar akan dibagi-bagikan kepada tamu yang datang dalam upacara Tedak Siten.
Baca juga: 7 Ide Seru Rayakan Valentine di Kantor, Apa Saja?
5. Tangga (Ondho)
Tangga atau ondho (bahasa Jawa), tangga ini dibuat dari tebu wulung atau tebu arjuna berwarna ungu. Dalam bahasa Jawa, kata tebu merupakan kependekan dari anteping kalbu yang bermakna kemantapan hati. Tangga ini terdiri dari tujuh anak tangga yang bermakna selangkah-selangkah dalam memulai kehidupan dewasa.
6. Kurungan Ayam dan Perlengkapannya
Kurungan ayam yang telah dihias diletakkan berbagai barang pilihan di dalamnya, seperti uang, alat tulis, cermin, dan sebagainya. Bayi akan dimasukkan ke dalam kurungan dan dibiarkan mengambil salah satu benda yang terdapat di dalam kurungan itu. Benda yang diambil akan menggambarkan pekerjaan anak tersebut saat sudah dewasa di kemudian hari.
7. Kembang Setaman
Kembang setaman bisanya terdiri dari bunga melati, mawar, dan kenanga yang maknanya adalah agar anak yang berhasil berjalan sendiri dapat membawa keharuman bagi orang tua dan lingkungannya. Kembang setaman dilengkapi dengan bokor yang berisi air dan undhik-undhik. Air dalam bokor berasal dari tujuh sumber mata air yang berbeda.
8. Undhik-Undhik
Undhik-undhik adalah beras yang telah diwarnai dengan kunyit lalu dicampur dengan uang logam dan bunga. Pada saat upacara, undhik-undhik akan disebar untuk diperebutkan oleh anak-anak. Maknanya agar bayi menjadi orang yang baik hati dan dermawan.
Baca juga: Mengenal Hari Raya Nyepi: Tradisi dan Larangan yang Perlu Anda Tahu
Penutup
Itulah pembahasan tentang pengertian dari Tedak Siten beserta tujuan, tahapan, dan perlengkapannya. Perlu dipahami bahwa Tedak Siten secara keseluruhan melambangkan harapan agar anak dapat menjalani kehidupan dengan baik.
Namun, jika Anda ingin membeli souvenir untuk sesi setelah upacara Tedak Siten selesai, Anda bisa pesan via WhatsApp dan Anda juga bisa konsultasi seputar pilihan produk, harga, dan promonya. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!
Penulis: Fredrik Chandra (Petra Christian University)
Editor: Arini Rizki Fauziah
