Panduan Lengkap Tata Cara Haji: Dari Niat Hingga Tahallul

May 6, 2025

  • Home
  • /
  • Blog
  • /
  • Tips
  • /
  • Panduan Lengkap Tata Cara Haji: Dari Niat Hingga Tahallul

Doran Souvenir – Menunaikan ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu. Haji bukan sekadar perjalanan spiritual biasa, tetapi terdapat tata cara haji yang perlu dipenuhi agar ibadah ini sah sesuai dengan syariat.

Setiap tahapan dalam ibadah haji memiliki makna mendalam, mulai dari niat ihram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melontar jumrah, hingga tahallul. Dengan memahami tata caranya secara menyeluruh, setiap jamaah dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan terarah. 

Tata Cara Haji 2025

tata cara haji
sc: Freepik

Tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut ini adalah tata cara haji yang dapat membantu Anda dalam memahami setiap tahapan ibadah haji tahun 2025. 

1. Melakukan Ihram

Langkah pertama dalam menjalankan ibadah haji adalah melakukan ihram, yaitu kondisi suci dan niat memulai ibadah haji sesuai syariat. Ihram juga menjadi simbol dalam kesiapan spiritual dan fisik untuk memasuki wilayah suci Makkah serta melaksanakan semua rangkaian ibadah haji.

Ihram dilakukan sebelum memasuki wilayah suci Makkah, tepatnya di miqat yaitu titik batas geografis yang telah ditentukan untuk memulai niat haji. Adapun Miqat disini terbagi ke dalam dua jenis, yakni miqat zamani (batas waktu) dan miqat makani (batas tempat).

Saat menjalankan Ihram, terdapat pula beberapa sunnah yang perlu dilakukan. Berikut diantaranya: 

  • Mandi Besar (Mandi Ihram).
  • Berwudhu.
  • Memakai Pakaian Ihram.
  • Melaksanakan salat sunah ihram dua rakaat.
  • Mengucapkan niat haji.
  • Memulai perjalanan menuju Arafah dengan membaca talbiyah.

2. Wukuf di Padang Arafah

Setelah ihram, tata cara haji yang kedua adalah wukuf di Arafah. Wukuf merupakan rukun haji yang paling utama dan tidak dapat digantikan. Ibadah ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah dan siapa pun yang tidak melaksanakan wukuf, maka hajinya dianggap tidak sah.

Wukuf berarti berdiam diri di Padang Arafah dalam waktu tertentu, dimulai sejak tergelincirnya matahari hingga terbenamnya matahari. Di sinilah puncak dari ibadah haji berlangsung, di mana jamaah haji berkumpul, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Berikut adalah rangkaian kegiatan dalam wukuf di Arafah:

  • Melaksanakan salat Zuhur dan Asar secara qashar dan jamak taqdim
  • Mendengarkan khotbah wukuf
  • Memperbanyak zikir, doa, dan membaca Al-Qur’an

Baca juga: 7 Amalan Sebelum Berangkat Haji, Makin Fokus Beribadah

tata cara haji
sc: Canva

3. Menginap di Muzdalifah dan Mina

Selanjutnya adalah menginap di Muzdalifah dan Mina. Di tempat ini, jamaah akan melaksanakan salat Maghrib dan Isya secara jamak takdim. Selain itu, di tempat ini pula jamaah akan mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah di Mina.

Setelah fajar terbit, jamaah melanjutkan perjalanan menuju Mina untuk melaksanakan prosesi melempar jumrah. Di Mina, jamaah kembali melaksanakan mabit selama beberapa hari sesuai dengan ketentuan pelaksanaan haji.

4. Melempar Jumrah di Aqabah

Melempar Jumrah di Aqabah merupakan salah satu rangkaian penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Ritual ini dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijah setelah jamaah haji bermalam di Muzdalifah dan kemudian menuju Mina. 

Jumrah Aqabah adalah salah satu dari tiga jumrah yakni Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah yang akan dilempar pada hari-hari tasyrik. Namun, khusus pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah hanya melempar Jumrah Aqabah saja.

Baca juga: 7 Persiapan Sebelum Berangkat Haji yang Perlu Anda Perhatikan

5. Melakukan Thawaf Ifadah

Thawaf Ifadah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah haji. Thawaf ini dilaksanakan setelah melempar Jumrah Aqabah dan menjadi bagian penting dalam penyempurnaan ibadah haji.

Untuk pelaksanaannya, Thawaf Ifadah dilakukan dengan cara mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di tempat yang sama.

Pelaksanaan thawaf ini harus dilakukan dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun besar dan aurat harus tertutup sempurna. Bagi jamaah laki-laki, disunnahkan untuk melakukan berjalan cepat pada tiga putaran pertama, sedangkan perempuan melakukannya dengan langkah biasa. 

tata cara haji
sc: Islamic City

6. Melaksanakan Sa’i 

Setelah menyelesaikan Thawaf Ifadah, jamaah haji akan melanjutkan ibadah dengan melakukan Sa’i, yaitu berjalan bolak-balik sebanyak tujuh kali antara Bukit Shafa dan Marwah. Sa’i merupakan bagian dari rukun haji yang menjadi simbol dari keteguhan Siti Hajar dalam mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS.

Ibadah Sa’i dimulai dari Bukit Shafa dan diakhiri di Bukit Marwah dengan setiap lintasan dihitung satu kali. Artinya, perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu, kemudian dari Marwah ke Shafa dihitung dua hingga seterusnya sampai tujuh kali.

7. Melempar 3 Jumrah

Jika sebelumnya sudah melempar jumrah di Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka tata cara haji berikutnya adalah melempar tiga jumrah pada hari-hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Ketiga jumrah tersebut adalah Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah.

Aktivitas ini dilaksanakan di Mina, tempat jamaah haji bermalam dan menjadi bagian dari napak tilas perjuangan Nabi Ibrahim dalam menolak godaan setan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan penolakan terhadap segala bentuk hal buruk dan memperkuat iman.

tata cara hajiSc: Quran Qadaba

8. Memotong Rambut

Setelah selesai melempar jumrah, jamaah haji akan melakukan tahallul yaki memotong rambut sebagai tanda telah keluar dari sebagian larangan ihram dan menyempurnakan ibadah haji. Tindakan ini menjadi bagian penting dari tahallul awal, khususnya bagi jamaah yang menunaikan haji tamattu’ atau qiran.

Bagi jamaah laki-laki disunnahkan untuk mencukur habis rambut kepalanya. Namun, jika tidak memungkinkan, maka cukup dengan memotong sebagian rambut minimal tiga helai. Sedangkan bagi jamaah perempuan, cukup dengan memotong ujung rambutnya sepanjang satu ruas jari.

Baca juga: Souvenir Haji Custom: Kenang Perjalanan Suci dengan Sentuhan Pribadi

9.  Melakukan Thawaf Wada

Thawaf Wada adalah tata cara haji berikutnya yang dilakukan oleh jamaah haji sebelum meninggalkan Kota Makkah. Thawaf ini disebut juga sebagai thawaf perpisahan karena menjadi tanda perpisahan dengan Baitullah setelah seluruh rangkaian ibadah haji selesai.

Dalam thawaf wada, jamaah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran seperti thawaf sebelumnya. Namun yang membedakan adalah tujuan dari thawaf ini bukan bagian dari rukun atau wajib haji, melainkan sebagai tindakan penghormatan terakhir kepada tempat suci.

Selain itu, Thawaf Wada juga wajib hukumnya bagi jamaah haji kecuali bagi wanita yang sedang haid atau nifas. Setelah melaksanakan thawaf ini, jamaah tidak dianjurkan lagi melakukan aktivitas lain di Makkah seperti berbelanja atau mengunjungi tempat lain.

10. Melakukan Tahallul Akhir

Tata cara haji yang terakhir adalah melakukan tahallul akhir atau tahallul tsani. Tahallul akhir merupakan penanda bahwa seluruh larangan ihram telah berakhir dan jamaah haji telah menyelesaikan semua kewajiban ibadah haji.

Berbeda dengan tahallul awal, setelah tahallul akhir semua larangan yang berlaku selama ihram sudah tidak berlaku lagi. Penting untuk dipahami juga, bahwa tahallul akhir hanya dapat dilakukan setelah seluruh rukun haji dilaksanakan dengan benar.

Baca juga: Tata Cara Pembagian Daging Kurban Sesuai Syariat Islam

Cara Daftar Haji

tata cara haji
sc: Ummid

Setelah memahami tata cara haji, langkah penting berikutnya adalah mengetahui bagaimana cara mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji. Bagi umat Islam di Indonesia, pendaftaran haji reguler bisa dilakukan melalui Kementerian Agama (Kemenag). 

Saat ini, proses pendaftaran haji reguler semakin mudah karena sudah bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Pusaka Kemenag Super App. Berikut langkah-langkah pendaftarannya:

  1. Calon jemaah haji harus memenuhi persyaratan yang meliputi:
    • Beragama Islam
    • Berusia minimal 12 tahun pada saat mendaftar porsi haji
    • Memiliki kartu identitas yang sah sesuai domisili
    • Sehat jasmani dan rohani
    • Memiliki tabungan haji di Bank BPS BPIH yang ditunjuk oleh pemerintah dengan dengan syarat membawa kartu identitas dan setoran awal sekitar Rp 25 juta.
  2. Unduh dan install aplikasi Pusaka Kemenag Super App di App Store atau Play Store.
  3. Buka aplikasi dan buat akun dengan mengisi alamat email dan password.
  4. Setelah membuat akun, lengkapi informasi data diri dengan klik “Layanan Publik” > “Pendaftaran Haji” > “Akun Haji“.
  5. Setelah melengkapi informasi data diri, isi formulir pendaftaran haji secara online.
  6. Unggah dokumen persyaratan pendaftaran haji yang meliputi KTP/kartu identitas, kartu keluarga, akte kelahiran, buku nikah (jika sudah menikah).
  7. Selanjutnya tunggu verifikasi oleh petugas selama kurang lebih 3 hari kerja.
  8. Terakhir, Anda akan mendapatkan email berupa SPH (surat pendaftaran haji) yang berisi nomor porsi jemaah untuk pembayaran di setoran awal.

Baca juga: Deretan Souvenir Umroh yang Sering Dibeli Para Jamaah 

Penutup 

Setidaknya itulah penjelasan mengenai tata cara haji dan langkah-langkah penting yang perlu Anda pahami sebelum menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Sebagai pelengkap momen suci ini, jangan lupa untuk membawa pulang oleh-oleh haji yang berkesan bagi keluarga dan kerabat di rumah.  

Doran Souvenir menyediakan berbagai pilihan souvenir haji yang elegan, berkualitas, dan siap mempererat tali silaturahim setelah kepulangan Anda. Kunjungi Doran Souvenir sekarang dan temukan pilihan souvenir menarik yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan!

Tags:

7 Rekomendasi Souvenir Hari Buruh Unik dan Murah untuk Karyawan
10 Rekomendasi Oleh-oleh Haji Paling Dicari, Kenangan dari Tanah Suci

Artikel Terkait

Panduan Lengkap Etika Penulisan Nama Tamu Undangan Pernikahan