15+ Prosesi Pernikahan Adat Minang, Sakral dan Berkesan!

Prosesi Pernikahan Adat Minang

Doran Souvenir – Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan ketika melakukan pernikahan adat. Salah satu adat yang perlu persiapan matang mulai dari sebelum hingga proses pernikahan selesai adalah adat Minang. Hal tersebut dikarenakan ada banyak keluarga besar yang dilibatkan. Bahkan, prosesi pernikahan adat Minang dijalankan beberapa hari sebelum hari pernikahan. Berikut susunan acara dan prosesi pernikahan adat Minang mulai dari awal hingga akhir acara. 

Persyaratan Menikah Suku Minang 

Prosesi Pernikahan Adat Minang
sc: Grid.ID

Suku Minang dikenal memiliki tradisi yang kuat. Masyarakat Padang memiliki persyaratan khusus yang wajib dipenuhi oleh orang yang akan menikah. Pasangan disarankan untuk patuh dengan persyaratan yang telah menjadi tradisi turun menurun. Bukan tanpa alasan, persyaratan ini bertujuan untuk kebaikan kedua pasangan. Berikut beberapa persyaratan yang dibutuhkan jika ingin menikah dengan orang bersuku Minang. 

  • Keduanya wajib beragam Islam. 
  • Tidak memiliki hubungan kekerabatan atau berasal dari suku yang sama, kecuali persukuannya dari nagari yang berbeda atau beda luhak
  • Calon pengantin wajib saling menghormati dan menghargai kedua belah pihak.
  • Calon suami wajib memiliki penghasilan sebagai jaminan kehidupan yang akan pimpin nantinya.

Prosesi Pernikahan Adat Minang 

Pernikahan Adat Minang
sc: Popbela.com

Pernikahan adat Minang memiliki keunikan tersendiri. Adat perkawinan Minang, menggunakan sistem yang dinamakan eksogami yaitu mengharuskan seseorang untuk menemukan jodoh di luar lingkungan sosial, kerabat, dan golongan sosial.

Seseorang yang ingin menikah, tidak boleh berkerabat dalam garis keturunan ibunya calon pasangan. Dalam prosesinya, terdapat dua tradisi yaitu sebelum dan sesudah akad nikah. Berikut rangkaian prosesi pernikahan adat Minang yang perlu Anda ketahui. 

1. Maresek 

Tahapan pertama yang perlu dilakukan dalam prosesi pernikahan adat minang adalah Marasek. Pada prosesi pertama ini, pihak keluarga perempuan akan mendatangi pihak keluarga laki-laki. Tujuannya agar pihak keluarga perempuan mencari tahu apakah calon laki-laki cocok dengan calon perempuannya. Marasek sarat akan makna, sebab keluarga perempuan akan membawa buah tangan ke pihak keluarga laki-laki sebagai wujud dari penghormatan dan sopan santun. 

2. Maminang dan Babimbang Tando 

Maminang adalah tahapan yang dilakukan oleh keluarga perempuan untuk meminang calon laki-laki. Apabila diterima, maka akan melakukan babimbang tando atau bertukar simbol untuk mengikat perjanjian dan tidak bisa diputuskan secara sepihak. Umumnya, benda yang ditukarkan, seperti keris, kain adat, atau benda lainnya yang memiliki nilai sejarah bagi keluarga. Tahapan ini bagaikan ikrar suci yang mengikat kedua keluarga. 

Baca Juga: 19 Prosesi Pernikahan Adat Sunda yang Perlu Anda Pahami

3. Mahanta Siri 

Prosesi Pernikahan Adat Minang
sc: Popbela.com

Pada tahapan ini, kedua mempelai akan meminta izin dan doa restu kepada anggota keluarga yang dituakan. Ritual Mahanta Siri juga bertujuan untuk memberitahukan rencana perniikahan. Nantinya, calon mempelai pria akan membawa selapah berisi daun nipah dan tembakau yang saat ini sering diganti dengan rokok. Sementara calon mempelai wanita akan membawa daun sirih lengkap sebagai simbol kesiapan menyambut calon suami. 

4. Babako-Babaki 

Babako-babaki merupakan tahapan dimana keluarga ayah dari calon mempelai wanita atau disebut Bako menunjukkan kasih sayangnya terhadap calon mempelai wanita dengan memberikan bantuan biaya sesuai kemampuannya. Keluarga akan membawa hantaran kepala adat seperti sirih lengkap (sebagai kepala adat) dan nasi kuning singgang ayam (makanan adat). 

Selain itu, keluarga juga membawa barang-barang yang dibutuhkan mempelai wanita, antara lain pakaian, perhiasan, emas, makanan, dan lain-lain. Mempelai wanita akan dijemput dari rumahnya menuju rumah ayahnya untuk diberikan petuah oleh para tetua. Keesokan harinya, mempelai wanita akan diarak kembali ke rumahnya dengan iringan keluarga ayah sambil membawa hantaran tadi. 

5. Malam Bainai 

Prosesi pernikahan adat Minang berikutnya yaitu Malam Bainai yang biasanya diadakan semalam sebelum hari pernikahan. Bainai berarti memakai tumbuhan halus daun pacar merah (daun inai) ke kuku calon mempelai wanita. Selain itu, juga terdapat air dari campuran tujuh macam kembang yang akan dimandikan ke calon mempelai wanita. Tradisi ini bertujuan untuk mengungkapkan kasih sayang dan doa restu oleh para sesepuh keluarga mempelai wanita. 

Baca Juga: Jangan Sampai Lewat, Begini 16 Prosesi Pernikahan Adat Jawa!

6. Manjapuik Marapulai 

Manjapuik Marapulai
sc: ANTARA Foto

Pada prosesi Manjapuik Marapulai, rombongan keluarga calon wanita akan menjemput calon mempelai pria dengan membawa perlengkapan, seperti sirih lengkap dengan cerana, pakaian untuk pengantin pria, nasi kuning singgang ayam, lauk pauk, dan lainnya. Setelah itu, dilanjutkan dengan prosesi sambah mayambah kemudian mengutarakan maksud kedatangan. Calon mempelai pria beserta rombongan akan diarak menuju kediaman calon pengatin wanita. 

7. Penyambutan di Rumah Anak Daro 

Momen penyambutan di rumah anak Daro menjadi salah satu prosesi yang paling meriah. Penyambutan akan diiringi oleh musik tradisional minang serta barisan Gelombang Adat timbal baik, yang terdiri dari para pemuda dengan pakaian silat, dan dara yang berpakaian adat untuk menyuguhkan sirih. Saat mempelai pria memasuki rumah, para sesepuh mempelai wanita akan memercikkan air ke kakinya dan menaburinya dengan beras kuning sebagai tanda pensucian. 

8. Akad Nikah 

Setelah prosesi tersebut dilaksanakan, barulah lanjut ke proses akad nikah. Orang tua dari mempelai wanita akan melepaskan anaknya untuk dinikahi. Seperti pernikahan pada umumnya, akan nikah dilakukan sesuai syariat agama Islam. Proses akad diawali dengan pembacaan ayat suci, ijab kabul, nasihat perkawinan, dan doa. Umumnya, akan nikah dilangsungkan pada Jumat siang.

Baca Juga: 11 Tips Memilih Souvenir Pernikahan Secara Online

9. Bersandiang di Pelaminan 

Prosesi Pernikahan Adat Minang
sc: Sonora.id

Setelah sah menjadi suami istri, kedua mempelai bersanding di rumah mempelai wanita. Kedua pasangan akan menanti tamu yang datang sambil ditemani dengan musik tradisional. Para tamu yang datang akan mengenakan pakaian adat Minang. Di sinilah para tamu saling bercengkrama, berbagi cerita, dan berdoa untuk kebahagiaan rumah tangga baru. 

10. Memulangkan Tando 

Setelah tahapan akad dan bersandiang di pelaminan, masih ada lima prosesi pernikahan yang dilaksanakan, salah satunya memulangkan tando. Tahap ini dimulai dengan pengumuman gelar pengantin laki-laki. Momen selanjutnya yang tak kalah menarik adalah prosesi “mengadu kening”. Dahi pengantin wanita dan pengantin pria ditempelkan secara bergantian. Tradisi ini menjadi pengingat bagi pasangan untuk selalu menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. 

11. Malewakan Gala Marapulai 

Malewakan gala marapulai merupakan tradisi pengumuman gelar pengantin pria sebagai penanda kehormatan dan kedewasaan dan mengantarkannya ke jenjang kehidupan baru sebagai kepala rumah tangga. Prosesi ini tidak hanya sekedar pemberian nama baru, tetapi juga pengakuan atas tanggung jawab dan kematangan pengantin pria. 

Baca Juga: 3 Tulisan di Souvenir Pernikahan yang Unik dan Berkesan

12. Balantuang Kaniang  

Prosesi Pernikahan Adat Minang
sc: Sumbar – iNews.ID

Tradisi Balantuang Kaniang diawali dengan sang pengantin wanita dan pengantin pria duduk saling berhadapan, dipisahkan oleh kipas yang dipegang oleh sesepuh perempuan. Posisi ini melambangkan kesabaran dan kehati-hatian yang diperlukan dalam membangun rumah tangga. Setelah itu, kipas perlahan diturunkan lalu saling menyentuhkan kening. Tradisi ini merupakan simbol persatuan dan kesetiaan. 

13. Mangaruak Nasi Kuniang 

Mangaruak Nasi Kuniang diawali dengan penyajian nasi kuning yang telah dihias dengan berbagai lauk pauk khas Minang. Kemudian kedua pasangan harus mencari potongan ayam yang tersembunyi di dalam nasi kuning. Namun, tangan kedua mempelai diikat menggunakan benang untuk bersama-sama mencari potongan daging tersebut. Prosesi ini bermakna agar hubungan kerjasama pasangan saling melengkapi. 

14. Bermain Coki 

Coki merupakan permainan catur tradisional adat Minang yang dimainkan oleh dua orang. Lebih dari sekedar permainan, coki dpercaya dapat membantu kedua mempelai untuk saling meluluhkan kekakuan dan egonya masing-masing. Tradisi Coki bukan sekadar permainan tradisional yang menghibur, tetapi telah menjadi warisan budaya Minang yang sarat makna dan simbolisme. 

15. Tari Payung

Tari Payung
sc: Tokopedia

Ritual berikutnya yaitu adanya tari payung yang dipercaya sebagai tarian khusus pengantin baru. Para penari laki-laki nantinya akan memegang payung di atas kepala mereka, melambangkan peran suami sebagai pelindung istri. Payung ini juga menjadi simbol naungan dan kasih sayang yang akan selalu diberikan suami kepada istrinya. Syair di dalamnya mencerminkan harapan agar pernikahan mereka dilimpahi kebahagiaan, kedamaian, dan kasih sayang yang abadi.

16. Manikam Jajak 

Manikam Jajak adalah prosesi adat Minang yang terakhir. Satu minggu setelah akad nikah, sang pengantin wanita bersama keluarganya membawa berbagai hidangan lezat menuju rumah orangtua dan ninik mamak pengantin laki-laki. Tradisi ini menjadi momen istimewa karena kedua keluarga bersatu dan menjalin keakraban. Tidak hanya sekedar kujungan, tapi juga simbol penghormatan dan rasa terimakasih atas restu dan doa yang telah diberikan. 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Ide Souvenir Pernikahan Bermanfaat

Penutup

Prosesi pernikahan adat Minang penuh akan kekayaan akan budaya. Dibalik prosesi tersebut terdapat makna yang dalam, sakral, dan doa restu dari leluhur. Jika Anda ingin membuat pernikahan adat Minang semakin berkesan, maka perlu memilih souvenir yang tepat. Doran Souvenir menyediakan beragam pilihan souvenir pernikahan menarik dengan harga yang kompetitif. Pesan sekarang!